Dalam proses pembuatan roti, terdapat istilah proofing. Apa sebenarnya proofing itu?
Proofing merupakan satu tahapan dalam proses pembuatan roti, yang artinya pengistirahatan adonan setelah proses fermentasi berlangsung. Tujuannya adalah agar adonan mengembang lebih maksimal.
Mengutip dari femina.com bahwa sebelum proses proofing, biasanya adonan telah ditimbang menjadi bagian kecil, dan dibulatkan terlebih dahulu. Waktu proofing secara manual biasanya antara 1 sampai 3 jam atau ketika adonan sudah mengembang dua kali lipat. Jika berlebih, akan terjadi over proofing yang menyebabkan tekstur roti menjadi terlalu lunak (tidak kokoh).
Waktu proofing yang lumayan lama ini yang menyebabkan banyak pengusaha beralih menggunakan proofer atau mesin pengembang roti. Adapun menurut rayoven.com fungsi dan manfaat mesin pengembang roti adalah sebagai berikut:
Proofer roti sebagai sarana utama untuk proses fermentasi adonan yang baik. Hal ini dipengaruhi oleh mesin yang memiliki fitur pengatur suhu dan kelembaban yang bisa ditentukan.
Memelihara ragi pada adonan. Jika suhu dan kelembaban tidak sesuai dengan yang ditentukan maka ragi bisa saja gagal mengembang.
Suhu dan kelembaban terkontrol, jika sebelumnya mengedepankan suhu ruangan untuk proses fermentasi yang pada dasarnya suhu dan kelembaban tidak bisa dikontrol.
Memaksimalkan gas yang dihasilkan oleh ragi pada adonan.
Menjadi solusi mengatasi tekstur roti yang berongga terlalu besar sehingga menghasilkan roti yang kempes ketika dipanggang.
Menjadi solusi mengatasi adonan yang bantat. Roti bantat biasanya dipengaruhi oleh beberapa hal salah satunya adalah karena ragi yang kurang maksimal dan tidak bereaksi,
Menjadi solusi untuk mengatasi hasil roti yang keriput dan mengkerut pada bagian samping roti.
Bisa menghasilkan roti yang ukuran mengembangnya sama.
Efektif dan efisien. Penggunaan mesin pengembang adonan ini sangat membantu produksi, mulai dari proses, penggunaan, hasil kerja dan lain sebagainya.
Selain itu kita bisa memilih mesin pengembang roti ini dengan sistem otomatis, sehingga apabila suhu dan kelembaban proofer sudah sesuai dengan yang ditentukan, dengan otomatis mesinnya berhenti. Demikian juga sebaliknya.
Walaupun pada dasarnya ada banyak faktor yang mempengaruhi hasil roti kurang mengembang, seperti pemilihan terigu dan roti. Akan tetapi kita juga harus memaksimalkan mesin-mesin pendukung pembuatan roti yang maksimal seperti mixer, oven dan proofer. Selamat mencoba!
Comments